pengertian pertumbuhan individu
NAMA =IKHWAL RIO PAMBUDI
NPM =14113259
KELAS =1KA09
A.Pengertian pertumbuhan individu
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b). Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c). Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d). Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga. b). Fungsi SosialisasiFungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi c). Fungsi ReproduksiFungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. d). Fungsi EkomomiFungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
NPM =14113259
KELAS =1KA09
A.Pengertian pertumbuhan individu
Manusia merupakan
makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah
lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah
laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk,
akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses
yang panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses
yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama
lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat
yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan
keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang
mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan
individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup
masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu
juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Dengan
adanya naluri yang dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat
lingkungan di sekitarnya maka secara tidak langsung maka individu akan
menilai hal-hal di sekitarnya apakah hal itu benar atau tidak, dan
ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu
norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan
memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada
di lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan
yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian
sehingga menjadi kepribadian yang disiplin, begitupun dalam lingkungan
keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang
religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang
religius.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
a. Faktor Natavistik : Faktor yang dibawa sejak lahir
b. Faktor pendiri Emperistik dan Environmentalistik
(Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali)
(Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali)
c. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
- Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
- Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan individu.
- Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
- Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan individu.
B. MENJELASKAN PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a). Fungsi AfektifFungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b). Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c). Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d). Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga. b). Fungsi SosialisasiFungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi c). Fungsi ReproduksiFungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. d). Fungsi EkomomiFungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
C. INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT
Keluarga (bahasa Sanskerta:
"kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah
lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung
jawab di antara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuahkomunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakatindustri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuahkomunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakatindustri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
Masyarakat
sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola
pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian
kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar
belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan
pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
Masyarakat
Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih
dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh
dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan
dicapai. Kemudian dalam perkembangannya masyarakat dapat pula
digolongkan menjadi masyarakat non industri dan masyarakat industri.
A . Masyarakat non industry
Terbagi menjadi dua kelompok :
Kelompok Primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih
erat, lebih akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok “face to face
group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka,
karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat
interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok diluar
atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
B. Masyarakat industri
Masyarakat
yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang
telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari
bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang
sandal, tukang bubur, dsb. Manusia sebagai makhluk individu dalam arti
tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, dalam proses
perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun
rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri
sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan
saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga
dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana
seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat
penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang
yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat,
keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh
karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang
berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang
ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti
mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di
dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah
kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk
kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan
bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas
proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat
terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari
proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu
berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah
arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan
dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat
individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk
sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan
masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.
Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga
sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar
dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan
media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara
lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
1 . Menjelaskan Makna Individu
Terjadinya
perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh
baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang
menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang
menimblkan reflexions.
2 . Menjelaskan Makna Keluarga
Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan
yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada
orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya
sendiri.
3 . Menjelaskan Makna Masyarakat
Sebagaimana
telah banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling
umum untuk menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi
secara kontinyu dalam suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas
geografik, sosial, atau kultural yang tertentu.
4 . Menjelaskan Hubungan Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu
memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu,
kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi
oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang
bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak
dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk
sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya
diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.
Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga,
hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
E. URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi
berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab
urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:
Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal
menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan
ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa
dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong
seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian
atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh
yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
- Lahan pertanian semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
- Memoderenisasikan warga desa
- Menambah pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
- Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
- Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
F. PENDAPAT MAHASISWA TENTANG INDIVIDU, KELUAGA, MASYARAKAT
Pemuda
merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan
agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar
intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain
mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga
berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau
bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus
memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang
lainnya, dengan begitu bangsa ini.
Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66 dengan masing-masing ciri khasnya.
Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66 dengan masing-masing ciri khasnya.
Komentar
Posting Komentar