BAB VII
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
1.
PENGERTIAN
A. MASYARAKAT
PEDESAAN
Yang dimaksud
dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma ialah Desa adalah suatu kesatuan
hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Sehingga menurut Paul H. Landis masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang
jumlahnya kurang dari 2.500 jiwa.
B. MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat
perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu
jumlah penduduknya,. Tekanan pengertian “kota” terletak pada sifat serta ciri
kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
2. ASPEK
POSITIF DAN NEGATIF
Aspek positif:
1. Adanya peran
saling melengkapi antara desa dan kota
2. Kota dan desa
adalah saling membutuhkan
3. Kemajuan desa
dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya
Aspek negatif:
1. Desa
biasanya lebih direndahkan dari kota
2. Masyarakat
kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa
3. Kesenjangan sosial
yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
3. PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Perbedaan antara
masyarakat desa dan kota ialah dapat dilihat dari ciri-cirinya yaitu :
Adapun ciri-ciri
masyarakat pedesaan adalah :
a)
Masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di
luar batas-batas wilayahnya.
b)
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
c)
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian dan
pekerjaan-pekerjaan yang bukan agraris hanya bersifat pedesaan bersifat waktu
luang.
Sedangkan,
Ciri-ciri masyarakat
Perkotaan adalah :
Ada beberapa ciri
yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
a) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
b)
Pembagian kerja diantara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas yang
nyata.
c)
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dariapada warga desa.
d)
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,
menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor
kepentingan daripada faktor pribadi.
e)
Jalan kehidupan yang cepat dikota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu,
sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f)
Perubahan-perubahan sosial tampak denagn nyata dikota-kota, karena
kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
4. HUBUNGAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan
yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan
seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan
dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja musiman. Pada saat musim
tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai
menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk
melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian,
alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara
kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyadiakan tenaga-tenaga yang
melayani bidang-bidang jasa.
Hubungan kota-desa
cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam
hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin
menentukan kehidupan perdesaan.
Salah satu bentuk
hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi.
Dengan adanya
hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling
membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu
suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan
bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
b)
Sebab-sebab Urbanisasi
1.)
Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah
kediamannya.
a.
Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.
Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.
Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang
ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.
Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.
Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan
hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari
penghidupan lain dikota.
2.)
Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan
menetap dikota
a.
Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan
lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.
Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah
menjadi industri kerajinan.
c.
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah
didapat.
d.
Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan
tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
5. PENDAPAT
Menurut
pendapat saya, kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan
didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam arti kita
masih membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu
manusia disebut makhluk sosial. Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat
hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk
mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun
diperkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena yang terjadi
sekarang ini, jauh sekali dari harapan, kesenjangan Sosial, yang
kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih
rendah, orang mudah sekali membunuh saudaranya hanya karena hal sepele saja,
dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan
bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal.
Fenomena-fenomena yang terjadi diatas tidak hanya terjadi dikota saja, ternyata
masalah yang tidak jauh beda ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang
aman, tenang dan berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi
oleh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas itu disatu pihak masalah
urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa
yang berurbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa
menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung
tertinggal.
6. REFERENSI
Komentar
Posting Komentar