BAB X AGAMA
& MASYARAKAT
1.
FUNGSI AGAMA
Ada beberapa alasan
tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain
adalah :
· Karena
agama merupakan sumber moral
· Karena
agama merupakan petunjuk kebenaran
· Karena
agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
· Karena
agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di
kala duka.
Manusia sejak
dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak
mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan
kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu
pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang
mensyukurinya.
Dalam keadaan yang
demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan
rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam
diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
· Godaan
dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang
menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak
Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah
ataukebaikan.
· Godaan
dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut
istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang
berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak
fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang
baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
Fungsi Agama Kepada
Manusia
Dari segi
pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh
fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan
hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain
seperti apa yang dihuraikan di bawah:
- Memberi pandangan
dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan
memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan
mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam
dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia
manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam
menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap
manusia harus menaati Allah SWT
-Menjawab pelbagai
soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan
yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh
akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat
menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk
menjawab soalan-soalan ini.
- Memberi rasa
kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu
faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama
menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku,
pandangan dunia dan nilai yang sama.
– Memainkan fungsi
kawanan sosial.
Kebanyakan agama di
dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya
telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
2. KELEMBAGAAN
AGAMA
Lembaga yang
terdapat dalam masyarakat dengan beragam variasi, yang biasanya terpusat pada
suatu pola yang sudah tetap dan mapan. Lembaga agma berkaitan dan berhubungan
pula dengan supernatural, yang artinya berbagai konsep perihal sesuatu yang
bersifat supernatural adalah konsep-konsep yang mempunyai fungsi prinsip dari
agama atau religi.
3. KONFLIK
AGAMA DALAM MASYARAKAT
Memang tak
dapat dipungkiri, kasus-kasus seperti penyerangan terhadap Ahmadiyah, konflik
akibat pendirian gereja, persoalan suni-syiah seperti terjadi di Sampang
beberapa waktu lalu, masih saja terjadi. Namun, hal ini terjadi bukan semata
faktor agama, melainkan karena ketidaktegasan pemerintah dalam menjalankan
komitmennya sendiri. Pidato demi pidato sudah begitu sering kita dengar dari
presiden. Namun tak dapat mengubah sikap keras kepala ahmadiyah yang kerap kali
melanggar SKB tiga menteri. Justru upaya melawan pelanggaran SKB itu yang
dituduh radikal. Hal yang sama juga terjadi tatkala ketentuan-ketentuan
menyangkut pendirian tempat ibadah dilanggar. Pemerintah cenderung tidak tegas
dan kerap kali melakukan pembiaran. Jadi, ini bukanlah persoalan toleransi
sebagaimana sering dituduhkan terhadap umat Islam. Data menunjukkan bahwa
pertumbuhan rumah ibadah Kristen justru lebih besar dibandingkan dengan masjid.
Rumah ibadah umat Islam pada periode 1977-2004 meningkat 64,22 persen, Kristen
Protestan 131,38 persen, Kristen Katolik meningkat hingga 152 persen. Tak ada
masalah, apabila ketentuan-ketentuan itu tidak dilanggar. Dengan kata lain,
konflik keagamaan terjadi karena ketidakhadiran negara, atau seringkali
pemerintah lamban.
4. PENDAPAT
Menurut
pendapat saya, pelanggaran prosedur dalam pendirian rumah ibadah adalah murni
pelanggaran hukum yang seharusnya bisa segera dituntaskan oleh pemerintah. Jika
tidak, maka persoalan sensitif ini pasti akan berbuntut konflik sosial di
tengah masyarakat. Begitu pun persoalan Ahmadiyah, yang sudah jelas menodai
ajaran Islam juga seharusnya bisa segera ditindak. Sebab, keputusan
hukumnya pun sudah demikian jelas. Persoalan Ahmadiyah bukan persoalan internal
umat Islam, melainkan persoalan penodaan terhadap ajaran Islam. sehingga tak
ada solusi lain atas konflik umat Islam dengan Ahmadiyah kecuali pembubaran
Ahmadiyah itu sendiri selama mereka masih mengaku sebagai muslim. Namun,
sepertinya pemerintah ragu-ragu dan cenderung membiarkan konflik ini terjadi,
meski telah dibuat SKB.
5. REFERENSI
Komentar
Posting Komentar