Proses Organisasi TUGAS 6

Pengertian Kekuasaan dan Sumber Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain, artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau keajaiban.
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

Secara umum ada dua bentuk kekuasaan :
 1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
  2. Kedua kekuasaan posisi kekuasaam yang didapat dari wewenang formal organisasi.

Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok. Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu :
  • Kekuasaan menghargai (reward power)
  • Kekuasaan memaksa (coercive power)
  • Kekuasaan sah (lehitimate power)
  • Kekuasaan keahlian (expert power)
  • Kekuasaan rujukan (referent power)

Bagaimana menangani kekuasaan
Pandangan kekuasaan dengan wajah negative mengartikan kekuasaan sebagai mempunyai kekuasaan atas diri orang lain yang kurang beruntung dan menganggap orang sebagai tidak lebih dari poin untuk digunakan atau dikorbankan kalau ada kebutuhan untuk itu. Padangan ini akan menyebabkan kegagalan bagi pengguna kekuasaan, karena orang yang dijadikan poin cenderung akan menentang wewenang atau menerima dengan sangat pasif. Apapun yang terjadi nilainya bagi manajer amat terbatas.

Karakteristik kunci menangani kekuasaan dengan sukses (John P Kotter) :
1.      Peka terhadap sumber kekuasaan mereka.
2.      Mengakui perbedaan biaya, resiko dan maanfaat dari lima kekuasaan dasar.
3.      Menghargai bahwa setiap dasar kekuasaan mempunyai keunggulan.
4.      Mempunyai sasaran karier yang membuat mereka mengembangkan dan menggunakan kekuasaan.
5.      Bertindak secara dewasa dan mengembangkan kendali diri.
6.      Memahami bahwa kekuasaan perlu untuk melaksanakan pekerjaan.

Kekuasaan menjadi mudah terlembaga, tetapi bagi mereka yang dipercaya orang lain, memiliki kekuasaan kelihatannya lebih mudah untuk mempengaruhi orang lain.
Arti kunci kekuasaan (Rosabeth Moss Kanter) :
  • Aktivitas luar biasa.
  • Visibilitas
  • Relevansi
  • Sponsor

Kekuasaan adalah fakta penting dari kehidupan organisasi. Manajer tidak hanya harus menerima dan memahaminya sebagai bagian dari pekerjaan, tetapi harus juga belajar cara menggunakannya tanpa menyalahgunakannya untuk mencapai sasaran sendiri dan organisasi.

Wewenang
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi) :
1.      Pandangan klasik (classical view)
Wewenang dating dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah.
2.      Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.

Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi berikut :
a)      Dia dapat memahami komunikasi.
b)      Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
c)      Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan
d)      Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.

Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang ini digambarkan oleh garis yang menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.

Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli biasanya merupakan istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staf ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalaman atau riset dan analisis yang diperlukan termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor dan pengendalian.

Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau department yang mempunyai wewenang fungsional. Fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.

Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.

Langkah-langkah proses mengambil keputusan :
Menurut Herbert A. Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu :
a)      Kegiatan IntelijenMengangkut pencarian berbagai kondisi lingkugan yang diperlukan bagi keputusan.
b)      Kegiatan DesainTahap ni menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
c)      Kegiatan PemilihanPemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.

Menurut Scott dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
a)      Proses pencarian / penemuan tujuan
b)      Formulasi tujuan
c)      Pemilihan alternative
d)      Mengevaluasi hasil-hasil

Pendekatan konperhesif lainnya adalah dengan menggunakan analisis system, menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan :
a)      Identifikasi dan diagnosa masalah
b)      Pengumpulan dan analisis data yang relevan
c)      Pengembangan dan evaluasi alternatif
d)      Pemilihan alternative terbaik
e)      Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil

Model-model pengambilan keputusan :
1.      Model Perilaku Pengambilan Keputusan
a)      Model ekonomi
b)      Model manusia administrasi
c)      Model manusia mobisentik
d)      Model manusia organisasi
e)      Model pengusaha baru
f)       Model sosial

2.      Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada dua model pengambuilan keputusan, yaitu :
a)      Model prespektif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
b)      Model deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu

Model prespektif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi.

Disamping model-model diatas terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.

Teknik-teknik pengambilan keputusan :
1.      Teknik Kreatif
2.      Brainstroming

Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
1.      Sintetis
2.      Teknik partisipatif
3.      Teknik modern

Sumber :
Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 1

Komentar

Postingan Populer